Gunung Semeru memang salah satu gunung yang paling populer bagi para pendaki nusantara, baik pecinta alam maupun masyarakat umum lainnya. Gunung Semeru mulai banyak dikunjungi sejak boomingnya film 5cm pada akhir tahun 2012 yang lalu. Namun sayangnya banyak pendaki pemula yang kurang sadar atau memang tidak tahu aturan-aturan yang ada di gunung, sehingga membuat gunung tertinggi di pulau Jawa ini menjadi penuh sampah khususnya di Ranu Kumbolo.
Meskipun jalur pendakiannya bisa dibilang tidak mudah dan singkat, namun hal itu tidak menyurutkan para pendaki ataupun penikmat alam untuk menjajal gunung yang berketinggian 3676 mdpl tersebut. Sebelum mendaki gunung Semeru ada baiknya anda membaca aturan dan syarat-syaratnya disini. Berikut Jalur pendakian Gunung Semeru :
Menuju basecamp Ranu Pani :
|
Ranu Pani |
Dari stasiun Malang Kotabaru, pendaki bisa menaiki angkutan umum menuju
Tumpang. Dari Tumpang dilanjutkan dengan naik truk sayur yang biasanya
memuat hingga 30 orang. Biayanya sekitar Rp 30 ribu/orang. Atau bisa
juga mencarter jeep menuju Ranu Pani namun dengan biaya yang lebih
mahal, sekitar Rp 600 - 800 ribu/jeep. Dari stasiun ke Tumpang
memerlukan waktu sekitar 45 menit, sedangkan dari Tumpang ke Ranu Pani
butuh waktu 2 jam.
Di Ranu Pani - Pos 1 :
|
Pos 1 |
Di Ranu Pani (2200 mdpl) pendaki melakukan registrasi sebelum mendaki.
Disini terdapat beberapa toilet yang bisa digunakan untuk bersih-bersih
serta warung makan dengan harga yang cukup terjangkau. Juga terdapat
tempat parkir bagi anda yang membawa kendaraan bermotor. Perjalanan dari
Ranu Pani ke pos 1 didominasi dengan jalur tanah yang cukup landai.
Awal-awal berjalan, pendaki akan melewati ladang penduduk dan berganti
dengan jalan setapak. Dari Ranu Pani ke pos 1 membutuhkan waktu 1,5 - 2
jam. Di pos 1 ini terdapat sebuah bangunan yang bisa digunakan untuk
berisitrahat
Pos 1 - Pos 2 :
|
Pos 2 |
Dari pos 1 ke pos 2, jalur pendakian masih normal-normal saja, tidak ada
tanjakan yang berarti. Kontur jalannya pun masih berupa tanah yang
cukup nyaman untuk dilewati daripada jalur jenis makadam. Dari pos 1 ke
pos 2 butuh waktu sekitar 1 - 1,5 jam. Di pos 2 ini juga tersedia
bangunan atau shelter yang masih layak untuk tempat beristirahat.
Pos 2 - Pos 3 :
|
Pos 3 |
Perjalanan menuju pos 3 mulai memerlukan tenaga ekstra.
Tanjakan-tanjakan cukup terjal menjadi tantangan tersendiri bagi para
pendaki bila ingin menuju pos 3 di jalur pendakian Gunung Semeru ini.
Bila mendaki saat musim kemarau sebaiknya membawa masker untuk
menghalau debu agar tidak terhirup karena sepanjang jalur pendakian ini
treknya berupa tanah kering. Butuh waktu sekitar 90 menit untuk menuju
pos 3 ini dari pos 2. Di pos 3 terdapat bangunan atau shelter namun
sayangnya bangunan itu sudah tidak bisa digunakan/roboh.
Pos 3 - Pos 4 :
Dari pos 3 ke pos 4, jalur kembali seperti biasa dan cukup mudah untuk
dilalui. Dari pos 3 ke pos 4 hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit
saja. Di pos 4 ini juga terdapat shelter yang bisa digunakan untuk
beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Ranu Kumbolo.
Pos 4 - Ranu Kumbolo :
|
Ranu Kumbolo |
Dari pos 4, pendaki sudah bisa melihat keindahan surganya Gunung Semeru,
yaitu Ranu Kumbolo. Tinggal mengikuti jalan setapak sekitar 15 menit
dari pos 4, pendaki sudah sampai di tepi danau Ranu Kumbolo. Bila ingin
mendapatkan spot sunrise terbaik, dirikanlah tenda di sekitar tepi danau
yang disana terdapat sebuah shelter. Disini pendaki biasanya
beristirahat cukup lama bahkan menginap sebelum melanjutkan perjalanan
ke Kalimati. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kalimati, sebaiknya isi
ulang persediaan air anda disini meskipun di Kalimati ada sumber air
namun jaraknya yang cukup membuat malas untuk mengambilnya.
Ranu Kumbolo - Kalimati (2700 mdpl) :
Perjalanan ke Kalimati biasanya dilakukan sebelum hari mulai gelap.
Pendaki akan melewati sebuah bukit yang begitu fenomenal, Tanjakan
Cinta. Kemudian menembus Oro-oro Ombo dan Cemoro Kandang. Dari Cemoro
Kandang pendaki akan melanjutkan perjalanan kembali menuju pos
Jambangan. Di Jambangan ini puncak Mahameru sudah mulai terlihat oleh
mata.
|
Puncak Mahameru dari Kalimati |
Dari Jambangan perjalanan berlanjut ke Kalimati. Nah di Kalimati ini
biasanya para pendaki mendirikan tenda dan bermalam sebelum melakukan
summit attack ke Mahameru pada dini harinya. Namun ada juga yang ngecamp
di Arcopodo dengan pertimbangan lebih dekat dengan puncaknya. Namun
disarankan untuk pendaki pemula agar ngecamp di Kalimati karena trek ke
Arcopodo sangat terjal sehingga akan kesulitan untuk membawa tas carrier
yang begitu berat.
Di Kalimati terdapat sumber air yang letaknya bisa dicapai dalam waktu 1
jam perjalanan pulang pergi. Namun tidak disarankan mengambil air pada
waktu malam hari karena dikuatirkan akan bertemu binatang buas yang juga
mencari air minum. Dari Ranu Kumbolo ke Kalimati memerlukan waktu
sekitar 3 jam. Biasanya pendaki memulai summit attacknya mulai jam 12
atau 1 dini hari. Sebelum melakukan summit attack, bawalah air minum
minimal 2 liter/orang dan makanan berat dan ringan.
Kalimati - Arcopodo (2900 mdpl) :
Jalur pendakian dari Kalimati ke Arcopodo termasuk salah satu trek yang
paling berat selain trek pasir di Gunung Semeru. Tanjakan-tanjakan yang
sangat terjal menjadi "pemanasan" bagi para pendaki sebelum memasuki
batas vegetasi. Dari Kalimati ke Arcopodo membutuhkan waktu 1 jam saja.
Arcopodo berupa tanah datar yang cukup untuk mendirikan 4 buah tenda.
Arcopodo - Puncak Mahameru (3676 mdpl) :
Sekitar 1 jam dari Arcopodo, pendaki akan memasuki batas vegetasi. Dari
kontur tanah akan berubah menjadi trek pasir yang labil. Di trek pasir
inilah, fisik dan mental para pendaki akan diuji. Pasir yang labil
mempersulit pergerakan kaki. Setiap melangkah naik ke atas, kaki akan
merosot kembali, hal itu yang membuat perjalanan ke puncak Mahameru
begitu lama dan berat.
Disarankan untuk memakai sepatu yang menutupi mata kaki, lebih bagus
lagi dilengkapi dengan gaiter untuk menghalau pasir agar tidak masuk ke
dalam sepatu. Perjalanan dari Arcopodo ke Mahameru membutuhkan waktu
sekitar 4 - 6 jam tergantung fisik masing-masing.
Di Puncak Mahameru :
|
Asap Beracun dari kawah Jonggring Saloko |
Pendaki diharuskan segera meninggalkan puncak Mahameru sebelum jam 9
pagi. Karena dikuatirkan pada siang hari, asap beracun dari kawah Semeru
akan mengarah ke puncak Mahameru dan hal tersebut sangat membahayakan
para pendaki. Puncak Mahameru berupa tanah datar dan lapang yang bisa
menampung ratusan orang sekaligus.
Perjalanan turun :
Perjalanan turun ini lebih berbahaya daripada saat naik. Dulu masih ada
tanda berupa pohon cemara (cemoro tunggal), sebagai petunjuk jalur turun
yang benar, namun karena pohon tersebut sudah tumbang, tidak ada lagi
tanda tersebut. Pendaki harus mengambil jalur sebelah kiri saat
menuruni trek pasir Semeru. Karena jalur sebelah kanan akan menuju ke
jurang Blank 75 yang sering memakan korban jiwa. Atau untuk lebih amannya, turunlah bersama pendaki yang sudah pernah ke Semeru sebelumnya. Salam Lestari....
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Menggunakan Bahasa yang Sopan ya guys
Terimakasih :D